Senin, 22 Maret 2010

teknologi komunikasi

pertama kali saya mengambil mata kuliah ini, saya merasa cukup senang karena pastinya mata kuliah ini akan lebih membantu saya yang "agak gaptek ini" lebih mengenal dunia teknologi komunikasi..haha..

hari pertama kuliah yang sangat mencengangkan..karena ternyata jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini sangat melebihi kapasitas ruang kuliah di ruang 4...ruang kelas seolah olah berubah menjadi dandang kukusss, beuhh panasee puol...sampe2 ad yg ga kdapetan tempat duduk..abis mau gmana lagi demi menuntut ilmu...ckckck.."sok2an mode on"..hehe..tapi tetep aja jd ga konsen karena situasi dan kondisi yang tidak mendukung untuk bsa berkonsentrasi....hallahh apalagii coba..hahaii..

tapi semua itu bsa dilewatin karena dosen yang ngajar mata kuliah ini bener-bener ngsh penjelasan yang gampang qta mengertii..hha mulai lebay aaahhh...tapi bener kq dosen gw yang satu ini a.k.a bpk.Edi santoso, punya cara ngajar yang nyantai tapi seriuss..dya jg ngasih penjelasan beserta contoh real yang gampang kita cerna..yaa pknya yang ga jauh-jauh dari kehidupan sehari hari qta dya juga murah senyumlohh orgnya..jd gbt klo kuliah..kan bt jg tuhh klo dosennya jutek plus dengan tampang sangar.hha

ternyata mata kuliah ini dibagi jd 2 kelas dan minggu ini kyanya mau ikutan kelass yang siang aj.Cz kelas siang mahasiswanya lebih sedikit jd gaperlu kepanasan tau takut ga kedapetan tempat duduk d....haha.SEMANGATTT

Kamis, 18 Maret 2010

orang-orang miskin oleh ws. rendra

Orang-orang miskin di jalan,
yang tinggal di dalam selokan,
yang kalah di dalam pergulatan,
yang diledek oleh impian,
janganlah mereka ditinggalkan.
Angin membawa bau baju mereka.
Rambut mereka melekat di bulan purnama.
Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
mengandung buah jalan raya.
Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa.
Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya.
Tak bisa kamu abaikan.
Bila kamu remehkan mereka,
di jalan kamu akan diburu bayangan.
Tidurmu akan penuh igauan,
dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka.
Jangan kamu bilang negara ini kaya
karena orang-orang berkembang di kota dan di desa.
Jangan kamu bilang dirimu kaya
bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu.
Dan perlu diusulkan
agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda.
Dan tentara di jalan jangan bebas memukul mahasiswa.
Orang-orang miskin di jalan
masuk ke dalam tidur malammu.
Perempuan-perempuan bunga raya
menyuapi putra-putramu.
Tangan-tangan kotor dari jalanan
meraba-raba kaca jendelamu.
Mereka tak bisa kamu biarkan.
Jumlah mereka tak bisa kamu mistik menjadi nol.
Mereka akan menjadi pertanyaan
yang mencegat ideologimu.
Gigi mereka yang kuning
akan meringis di muka agamamu.
Kuman-kuman sipilis dan tbc dari gang-gang gelap
akan hinggap di gorden presidenan
dan buku programma gedung kesenian.
Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah,
bagai udara panas yang selalu ada,
bagai gerimis yang selalu membayang.
Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau
tertuju ke dada kita,
atau ke dada mereka sendiri.
O, kenangkanlah :
orang-orang miskin
juga berasal dari kemah Ibrahim..

Djogja, 4 Februari 1978
Potret Pembangunan dalam Puisi



brawal dari sdkt paksaan dan coba-coba....puisi ini ngsh bnyak pljaran k gw dan sekaligus bwa gw ke juara harapan satu sleksi peksimida 2010 unsoed..hahaha..ga nyangka....lumayanlah pengalaman pertama lmba puisi yang menyenangkan..
makasih bangt buat mba wulan,mba qting, mba ayum, mas tino yang dah ngsh lat privatnyaa..banyakk pelajarann dari mereka...++ anak2 teater siAnak yang bikin gw jd tambah betah disekreee dan kawandh2 yang dah ngasih semangatt..pkna laff u all puoll lahh...